Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah   salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala pikiran ini  mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku. terkadang ku takut   perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma   menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.
Di   saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak   jarang aku kau abaikan. Waktu2 di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi   masa depanmu. Bukankah engkau tau aku pun butuh perhatian darimu.   Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu.   Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang   lain.
Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang  sempurna  segalanya? Bukankah engkau tau bahwa hanyalah Allah yang Maha   Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung   kekurangan pasangan hidupmu-->Aku, sedangkan engkau sendiri tak  pernah  sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah  engkau  mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat  kepadamu.
Saat  diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan  orangtua dan sanak  saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi  kekosongan hatiku. Naungilah  diriku dengan kasih sayang, dan senyuman  darimu. Ku ingat pula saat aku  ragu memilih siapa pendampingku,  ketakwaan yang terlihat dalam  keseharianmu-lah yang mempesona diriku. 
Jika  engkau ada waktu  ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah  berikan kepadamu. Apabila  engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu,  namun tak akan kulupakan  tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat  menjadi sekolah buat  putra-putrimu. Karena nantinya aku akan jadi  madrasah ilmu pertama buat  putra-putriku. Semoga engkau selalu  mendampingiku, sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai Rabb-ku.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar