Rabu, 15 Mei 2013

belajar dari kesalahan

Saya pernah merasakan hidup di kelilingi oleh
orang-orang baik yang selalu peduli terhadap
saya. Saya merasa hidup saya menyenangkan,
saya merasa hidup saya sangat penuh suka
cita, hingga terkadang saya lupa untuk
mengucap syukur terhadap apa yang telah
saya dapatkan. Hingga pada suatu ketika,
tidak ada seorangpun yang ingin mengerti
keadaan saya lagi. Disaat terpuruk, saya
berdoa. Memohon kepada sang ilahi agar hidup
saya tidak menyedihkan seperti demikian.
Namun, apa yang terjadi? Tentu Tuhan
mengabulkan permohonan saya dalam selang
beberapa hari kemudian. Namun setelahnya,
bukannya berterima kasih, saya menjadi
terlena kembali. Ketika saya merasa "cukup"
bahagia, saya lupa dengan 'siapa' yang telah
memberikan saya KEBAGIAAN itu sendiri.
Saya selalu mengeluh bila itu saja tidak cukup.
Namun ketika tuhan menguji saya untuk pergi
menuju suatu permasalahan yang rumit, saya
lebih senang memuji kehadiratannya, lebih
senang berdoa dan lebih ingat kepadaNya.
Saya merasa malu mengingat hal-hal bodoh
seperti demikian di masa lalu. Saya merasa
tidak pantas, dan sebaginya. Tapi saya yakin,
apapun yang pernah saya lakukan, apapun yang
pernah terjadi di hidup saya ini merupakan
jalan terbaik yang telah di gariskan oleh tuhan
untuk kehidupan saya di masa nanti.
Untungnya sekarang, alhamdullilah saya
mengerti apa yang dimaksud dengan bersyukur
itu sepenuhnya. Bersyukur berarti merasa
puas dan bangga dengan apapun yang terjadi
dalam hidup kita. Baik ataupun buruk,
semuanya merupakan emas paling berharga
menuju ke kehidupan yang lebih baik lagi
untuk saya di kemudian hari. Manusia pada
dasarnya membutuhkan pengalaman untuk
mendapatkan pencerahan. Itulah sebabnya
mengapa tuhan memberikan masalah kepada
kita. Ini semua merupakan sebuah pelajaran
hidup yang sangat bermanfaat, yang tidak kita
temukan dalam pelajaran kita di sekolah.
Untuk itu, mulai sekarang saya berusaha untuk
terus menggali iman saya yang sebenarnya ada
(potensi) namun masih terendam dalam lumpur
kehidupan yang sangat melekat dan sulit
dilepaskan. Saya berusaha semaksimal
mungkin untuk menjadikan setiap detik nafas
di kehidupan ini menjadi bermakna. Tuhan itu
sangat baik kepada manusia yang senantiasa
tahu apa hak dan kewajiban mereka. Saya
mencoba berusaha terus menuju ke
kesempurnaan hidup meski saya menyadari
bila tak seorangpun manusia yang sempurna.
Mendekati kesempurnaan itu sikap terpuji
yang seharusnya di kembangkan setiap
makhluk di dunia ini.
Saya harap kata-kata ini dapat memotivasi
diri saya sendiri untuk berkembang menjadi
pribadi yang lebih berharga dalam menunjukan
kualitas dirinya sendiri.
Untuk ini, mohon maaf bila ada kalimat/kata
yang kurang baik. :)