Rabu, 25 Desember 2013

Kita

Dari awal sejak kita dilahirkan, kita tidak
pernah mengenakan sepatu yang sama. Jalan yang kita lalui juga tidak pernah sama. Tapi saat kamu menjejakkan kakimu di jalanku, aku ingin mengandengmu, ingin ikut menapaki
jalanmu berdua.

Pertanyaannya adalah "apakah kamu mencintaiku?" 
Tapi aku tidak ingin menanyakannya. 
Aku ingin kamu yang memberitahuku.

Jodoh & Rejeki itu....

"Bukan sekedar indahnya paras, 
yang terpenting justru kesesuaian pribadinya dengan pribadimu. 
Itulah jodohmu.
Bukan sekedar besarnya gaji, 
yang terpenting adalah yang membahagiakanmu,
 itulah rezekimu."

Minggu, 22 Desember 2013

Seandainya kamu mengerti, seandainya, seandainya.

Bukan Pasangan Sempurna

Hadirnya dia bukan soal pandainya aku, tapi Allah yang mengarahkan hatinya pada diriku. Lalu dia menjadi sosok yang bersanding di hati, tanpa aku tahu sebelumnya dia siapa. Dia duduk terdiam di depan aku, hanya ingin diyakinkan bahwa memang tepat untukku. Bertahun-tahun merenda cinta dari benang yang sama, ketulusan dan kesabaran menerimanya. Setiap orang punya momen buruk, apakah dengan satu keburukan aku akan melupakan momen baik bersamanya. Ia bukanlah toserba, semua yang aku butuhkan ada padanya. Ada kalanya dia bilang, maaf aku tak punya. Kadang pendengarannya tak cukup mampu menangkap maksudku. Kadang tangannya tak seberapa kuat menahan bebanku. Tapi dia tetap berusaha utk membuatku bahagia. Kadang matanya tak seberapa awas melihat lobang mengaga di depannya, padahal dia membawa aku sebagai penumpangnya. Kadang lisannya tak seberapa pintar mengungkapkan perasaannya, tapi aku paham apa yg dia katakan. Aku sering menuntut dia tuk Wow, tapi aku lupa, apa aku sudah bisa WOW di matanya? Mungkin dia bukan sosok romantis, tapi aku tau selama ini dia berusaha untuk itu. Mungkin dia bukan sosok paling bisa diandalkan, tapi aku tau selama ini dia mencoba tidak mengecewakan aku. Kadang dia nampak membingungkan, tapi aku tau dia bingung karena memikirkan aku. Ia telah hadir melengkapi kekurangan aku, sebagaimana aku hadir melengkapi kekurangan dia. Jika jalan cinta tak semulus yg diharapkan, maka doa dan sabar serta shalat akan jadi penolongku. Jika kata kata indah sudah tak lagi mempan, maka dibutuhkan semangat perubahan menjadi lebih baik di masa mendatang. Dia mungkin tidak selihai politikus dlm berjanji, karena dia terlalu jujur pada hatiku. Jika dia tak pandai memotivasi seperti motivator, karena ia hanya ingin terlihat aseli di mataku. Dia mungkin tak pandai meramaikan suasana bak MC, tapi dia tahu kapan berada disisiku selalu. Dia tak bersuara merdu bak penyanyi pujaanku, tapi dia tahu kapan berbisik untuk mendamaikan aku.. Dia mungkin tak segagah atlit, tapi dia akan berusaha terus menerus bersamaku. Dia mungkin galak, tapi galaknya itu karena ingin menjaga mutiara tetap di hatiku. Mungkin banyak orang yang lebih cakep, tapi kecakapan bersikaplah yang lebih aku utamakan. Dia layak tuk aku muliakan. Mungkin banyak lelaki yg lebih gagah, tapi dia paling gagah dengan segenap cintanya padaku. Saat dia berlalu ku tatap wajahnya. Itulah wajah yang selama ini berusaha membahagiakanku dengan tulusnya dia. Dia yg menyediakan dirinya tuk membantuku, menjadi hamba yang ingin nampak sempurna dihadapan Rabb-nya. Mungkin byk wanita yg lbh cantik dr aku, tapi dia memperlakukan aku sebagai amanah yg harus dia jaga. Dia layak mendapat kesetianku. Dia tidak minta dilahirkan tak sempurna, maka kenapa dia harus disalahkan atas ketidaksempurnaannya? Lepaskan ego itu, dia memilihku sebagaimana aku memilihnya. Lengkap dengan lebih dan kurangnya. Dia tdk melihat pada gosongnya kue yg aku masak, tapi dia melihat betapa aku sungguh2 mempersiapkan makanan itu sebelumnya.
Oh what I'm kidding. I have to accept the fact. Anddd stop ruin my mascara.

Sabtu, 21 Desember 2013

Sebelum nyuci Sabtu ini

Hooaaammm...pagiiiii..gimana weekend nya?? Mendung aja ya...pada udah
punya skejul nge-date ya? Ke salon sama temen lanjut hunting year-end
sale??

Gw...lagi dirumah aja. malesnyaa mau nyuciii...bentar lagi deh. Aa ?
Aa lagi bikin parfum pesenan buat gw bawa kekantor hari senen nanti.
Kita ketemunya besok..yepp, skalian ngasi parfum..ato emang cuma ngasi
parfum,skaliannya yang ketemu gw? :-S

Kadang suka mikir, klo ga ngomongin parfum, seperti ga ada komunikasi
diantara kita. Ehh adek gw nyeletuk, "mirisnya, hubungan kita hanya
sebatas parfum". Uuh pengen banget dijitak nih bocah....

Cerita minggu kemaren, abis solat subuh gw masukin cucian ke mesin
cuci. Santai aja ngaso kyk anak perantauan yg ga punya pacar.
Sendirian dirumah, tidur2an gw ga periksa hp karna hp udh gw pasang
profil volume paling kenceng. Sengaja biar gw ga bolak balik ngecek
ada sms apa engga dari aa. Hmmm.. Gak lama, satu pesan gw terima,
"yang, tar ngaji ya". Gw bales "parfumnya jgn lupa dibawa,"

Tuhkan parfum lagi, parfum lagi dibawa2 tiap kita ketemu. Serasa klo
gada parfum tak akan ada pertemuan kita. #gubrak

Gw jadi inget, pernah ya suatu hari di bulan maret, menjelang 5tahunan
kita awal tahun 2013 maren. Kita terlibat cekcok setelah seminggu ga
ketemu..sekarang sih gw sadar itu cuma gara2 kita lagi sama2 capek bin
sensi ajaaa..masa2 peralihan dari jaman kuliah plus jaman stahun
nganggur juga kali yeee...karena waktu itu gw baru dapet kerja jadi
kita ketemunya cuma seminggu sekali aja.

Jadi awalnya mungkin sama2 ato cuma gw doang yg cari perhatian tapi
malah jadi sensi2an. Padahal hari itu kita baru pulang pengajian
perempuan di bukit duri. Dan keadaannya juga semalemnya aa abis
pengajian di citayem. Gw tau aa ngantuk, dan dia rela nahan ngantuk
buat nganterin gw ke pengajian perempuan jauh dr cibinong jemput gw ke
ciracas untuk anter gw ke bukit duri, padahal dia belom sempet tidur
karena pulang jam 4 subuh. Gw inget emang kata2 gw mungkin menusuk,
dan aa yg orangnya memang penyabar dia sengaja pergi solat ke mesjid
jalan kaki untuk ngilang sesaat, dipikirnya bisa ngademin hati dia dan
ngademin mulut gw kali ya. kita waktu itu lagi di Zen buat belanja
parfum, waktu itu gerimis dan aa gamau ambil payung yang gw kasih.
Katanya cuma gerimis. Yauddah lah yaa. Terus lamaaa aa ga balik2, gw
jemput pake payung taunya dia udah ga ada dimesjid. Panjanglah
ceritanya sampe gw diem dan lagi lagi (lagi) merasa ga penting, ga
berharga, ga diperhatiin. Dan dia cuma jawab, "kalo kamu ga penting,
kamu ga akan aa ajak ngaji. Aa itu capek, ngantuk, lemes, bela2in
jauh2 anter kamu harusnya ngerti...endesbre endesbre.." Ya juga sih
pikir gw dalem hati. Tapi biasanya dia ga ikutan sensi klo gw lagi
sensi. Kan gw jadi atuttt huftt


Back to cerita minggu kemaren, tepat jam 9 aa sampai didepan rumah gw.
Pagi itu gw cuma bilas cucian, dan belum sempet masak. Dan gw
ninggalin kedua adek gw dirumah. Jalan naik motor, pake gamis warna
hitam berpayet warna warni dengan jilbab hijau muda. Kurang dari satu
jam kita sudah sampai dibukit duri. Yaudah, aa parkir motor dan gw
masuk. Kitapun terpisah. Sampai tengah hari pengajiannya selesai gw
ketemu dia lagi. Lalu pulang. Mampir sebentar ke Zen karena ada yg
harus dibeli skalian keep silahturahim.. Sampai dirumah, gw langsung
sibuk didapur krn gak ada makanan, pagi tadi gw belum sempat ke tukang
sayur. Udah jam setengah 3, dan gw gatau mau masak apa, ga kepikiran
mau masak apa. Akhirnya lihat persediaan apa yg ada dikulkas yaudah
akhirnya gw bikin kentang goreng , bakar roti dan bikin sosis+bakso
bakar. Sedangkan Aa main laptop didepan sama fauzi. Didapur gw senyum2
sendiri ngebayangin memang begitulah seharusnya. Bunda memasak
didapur, ayah jagain dan main dgn anak2. Hahahahaa #ObsesiTerdalam
#abaikan.

Mendengar keseruan mereka gw pun jadi ikut menonton tingkah mereka
nimbrung kedepan. Sampai2 gak sadar bakso dan sosis bakar gw jadi
gosong dan lengket di penggorengan. Jiaaaah semua ketawa. Tapi tetep
sih ga batal disajiin, gw bilang "dan ambil duluan deh,sisain yg
paling gosong buat kk" #BertanggungJawab. Hehe

Adik2 dah mengambil porsi masing2 dan beranjak ke depan tv. Tinggallah
gw dan aa dimeja makan, bersama bakso sosis bakar yg gosong, bersama
talenan yg belum dibereskan, kita ngobrol dari tentang makanan sehat
dan penyakit, karna tv sedang siaran dr.oz. Sampe ngomongin rambut
anak kita yg keriting, mungkin kayak anaknya marshanda yg lucu ituuu
hehehehe. Lalu makananpun habis. Kita mendadak hening. Masih dimeja
makan. Dengan piring2 kotor dan talenan yg belum dibereskan. Dari
obrolan tentang anaknya marshanda yg rambut nya kayak gueeee, ditengah
hening itu gw memandanganya lama berharap ada sesuatu yg akan aa
sampaikan.


.........







"Aa solat dulu terus pulang ya" #gubrak. hanya itu yg ia ucapkan
seraya bangkit menuju kamar mandi untuk mengambil wudlu.

Melihat punggungnya berlalu, mata gw tiba2 berkaca2. Adakah yg lebih
romantis dari ini? Kata gw lirih mendamaikan hati. (˘̩̩̩__˘̩̩̩)



Yak udah ah, nyuci dulu....kamar juga udah nunggu buat diberesin. I'll
be back soon

Sabtu, 14 Desember 2013

Perempuan itu...

"Jangan membuat seorang wanita menunggu
terlalu lama. Ia mungkin memang masih disana,
menunggumu. Tapi, dengan semakin lama kau
membuatnya menunggu, ia akan semakin
menganggap dirinya tidak ada artinya di
matamu. Jangan membuat seorang wanita
menunggu terlalu lama. Ia mungkin memang
masih disana, ia mungkin tidak peduli berapa
lama ia menunggumu. Tapi sungguh, wanita
sebaik itu tidak pantas membuang waktunya
hanya untuk menunggumu."

Perasaan...

Pada dasarnya ini bukan perkara benar atau
salah, yakin atau tidak, cinta atau tidak cinta.
Bertahun-tahun memastikan rasa, apakah hanya
sekedar kagum, terpikat karena akhlaknya,
tertarik karena perangainya, atau ini bisa
disebut cinta buta. Sedikit banyaknya aku
tidak pernah mengerti karena semua ini terus
saja berjalan walau sudah coba ku hentikan.
Hingga sampai saat ini aku merasa kalau ini
bukan perkara benar atau salah, baik atau
buruk. Bahwa ini tentang perasaan yang setiap
kali aku bertanya dan jawabannya selalu
kembali padamu. Kamu.

Kamis, 12 Desember 2013

Akan kutunggu..

Kuperhatikan kau dari jauh
Kau jalani hidup tanpa jenuh
Mencari bahagia tanpa keluh
Saat itu juga kau curi perhatianku
Mereka lihat kau dari dekat
Tapi mereka gagal melihat
Rasa sepi yang lama terpahat
Saat itu juga kurasakan..kuinginkan
Kuperhatikan kau dari jauh
Kau jalani hidup tanpa jenuh
Semangatmu buat aku luluh saat itu juga
Akan ku tunggu
Selalu ku tunggu
Sampai kau mampu melihatku
Sebagai yang mengerti kamu cintai kamu
Kan kutemani perjalananmu selamanya
Mungkin tak banyak yang bisa ku berikan
Tapi ku kan berikan seluruh cintaku
Ku perhatikan kau dari jauh
Rasa cinta ini terus bertumbuh



-Sherina-

Rabu, 11 Desember 2013

ngoceh doang

Aku tahu, hidup itu capek...
tetapi jika bukan sekarang
bekerja keras, maka kau akan
lebih capek lagi ketika tua
Aku tahu, hidup itu sulit... tetapi
jika bukan sekarang
menghadapinya, maka kau
akan hidup lebih sulit lagi
ketika tua.
Orang yang tidak mengeluh
capek dan berani menghadapi
kesulitan, akan lebih cepat
menikmati kesuksesannya.
Ketika diri kita merasa telah dikhianati dan
dikecewakan, berdoalah agar suatu saat kau tak
akan mengkhianati dan mengecewakan, karena
kamu juga telah merasakan betapa sakitnya
dikhianati dan dikecewakan.

Embun dan Perasaan

Kenapa embun itu indah,
Karena butir airnya tidak menetes
Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun
Kenapa purnama itu elok,
Karena bulan balas menatap di angkasa
Sekali dia bergerak, tidak ada lagu purnama
Aduhai, mengapa sunset itu menakjubkan
Karena matahari menggelayut malas di kaki
langit
Sekali dia melaju, hanya tersisa gelap dan
debur ombak
Mengapa pagi itu menenteramkan dan dingin
Karena kabut mengambang di sekitar
Sekali dia menguap, tidak ada lagi pagi
Di dunia ini,
Duhai, ada banyak sekali momen-momen
terbaik
Meski singkat, sekejap,
Yang jika belum terjadi langkah berikutnya
Maka dia akan selalu spesial
Sama dengan kehidupan kita, perasaan kita,
Menyimpan perasaan itu indah
Karena penuh misteri dan menduga
Sekali dia tersampaikan, tidak ada lagi
menyimpan
Menunggu seseorang itu elok
Karena kita terus berdiri setia
Sekali dia datang, tidak ada lagi menunggu
Bersabar itu sungguh menakjubkan
Karena kita terus berharap dan berdoa
Sekali masanya tiba, tiada lain kecuali
jawaban dan kepastian
Sungguh tidak akan keliru bagi orang2 yang
paham
Wahai, tahukah kita kenapa embun itu indah?
Karena butir airnya tidak menetes,
Sekali dia menetes, tidak ada lagi embun.
Masa singkat yang begitu berharga.





-Tere Liye-

Senin, 02 Desember 2013

Si pengemis yang menyindir

asyarakat Jakarta hari-hari ini
dihebohkan oleh berita tertangkapnya
seorang pengemis dengan uang tunai Rp
25,448,000. Menurut Kasi Rehabilitasi
Sudin Sosial Jakarta Selatan, uang ini
adalah hasil mengemis selama 15 hari.
Artinya si pengemis ini memiliki penghasilan
hampir Rp 1.7 juta per hari atau lebih dari Rp
50 juta sebulan – bebas pajak pula. Ini
kurang lebih setara dengan penghasilan
manager atau bahkan general manager
perusahaan-perusahaan menengah atas di
Jakarta !
Bila orang bekerja hanya untuk mengejar
uang, maka si pengemis inipun dengan mudah
mengalahkan rata-rata pekerja dalam
hasilnya – bahkan menyamai atau melebihi
gaji para manajer, penghasilan dia malah
lebih dari 23 kali UMR – DKI tahun 2013 ini !
Lantas apakah kita lebih baik rame-rame
mengemis saja kalau begitu ?, tentu tidak.
Mengemis atau meminta-minta adalah sangat
dilarang dalam Islam. Terhinakan di dunia
dan juga di akhirat : "Terus-menerus
seseorang itu suka meminta-minta kepada
orang lain hingga pada hari kiamat dia
datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada
sepotong dagingpun." (HR. Al-Bukhari no.
1474 dan Muslim no. 1725).
Yang diperintahkan kepada kita adalah
sebaliknya, yaitu kita diperintahkan untuk
bersedekah dan untuk bisa bersedekah ini
kita harus bekerja.
"Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
"Wajib bagi setiap muslim bersedekah".
Mereka (para sahabat) bertanya : "Wahai
Nabi Allah, bagaimana kalau ada yang tidak
sanggup ?". beliau menjawab : "Dia bekerja
dengan tangannya sehingga bermanfaat bagi
dirinya lalu dia bersedekah". Mereka
bertanya lagi : "Bagaimana kalau tidak
sanggup ?". Beliau menjawab :"Dia membantu
orang yang sangat memerlukan bantuan".
Mereka bertanya lagi : "Bagaimana kalau
tidak sanggup lagi ?". Beliau menjawab :
"Hendaklah dia berbuat kebaikan (ma'ruf)
dan menahan diri dari keburukan karena
yang demikian itu berarti sedekah baginya"".
(HR. Bukhari no. 1353 dan Muslim no. 1676).
Mulianya bekerja bahkan disamakan dengan
berjuang di jalan Allah bila diniatkan dengan
benar. Suatu ketika Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam sedang duduk-duduk
bersama dengan sejumlah sahabat. Di hari
yang masih pagi itu, ada seorang pemuda
berbadan kekar gagah perkasa melintas di
hadapan mereka. Melihat pemandangan
demikian para sahabat spontan berkomentar:
"Sayang sekali pemuda itu, alangkah
hebatnya jika pemuda berbadan tegap begitu
dia manfaatkan untuk berjuang di jalan
Allah". Mendengar gumam para sahabat
seperti itu, Rasulullah langsung menegur dan
menasehati mereka dengan sabdanya:
"Jangan kalian bicara begitu! Dia itu, jika
bekerja untuk mencukupi diri sendiri agar
tidak meminta-minta kepada orang lain,
berarti ia berjuang di jalan Allah. Jika dia
bekerja untuk menghidupi kedua orang
tuanya yang telah tua, atau mencukupi
kerabat yang lemah, dia itu sama dengan
berjuang di jalan Allah. Tetapi kalau dia itu
bekerja untuk berbangga-bangga dan untuk
menumpuk harta, dia itu ada di jalan
setan" (HR. At-Thabrani).
Jadi bekerja untuk diri sendiri – agar tidak
menjadi beban orang lain, untuk keluarga dan
kerabat-pun bisa bernilai berjuang di Jalan
Allah – yaitu bila tidak dimaksudkan untuk
berbangga-bangga dan menumpuk harta.
Lebih dari itu , bekerja juga adalah ibadah
kerena sesungguhnya kita diciptakan oleh
Allah hanya untuk menyembah kepadaNya –
jadi seluruh aktifitas hidup kita harus dalam
konteks ibadah ini. "Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka menyembah-Ku." ( QS 51:56).
Karena kedudukannya sebagai ibadah ini,
maka ultimate objective dari pekerjaan kita
haruslah mencari ridloNya semata. Jadi
pertanyaan bagi setiap pekerja terhadap
pekerjaannya seharusnya bukan " berapa
banyak saya akan mendapatkan upah untuk
pekerjaan ini ?" ; tetapi : " Allah ridlo nggak
ya dengan pekerjaan saya ini ?".
Pekerja yang hanya mengejar yang pertama
(upah), kemudian untuk memperoleh target
penghasilannya dia menghalalkan cara dengan
korupsi, memakan riba, memeras, mendhalimi
orang lain, mengambil yang bukan haknya –
maka mereka-mereka ini bisa lebih hina dari
pengemis tersebut di atas.
Pengemis meskipun sangat dilarang, tetapi
pengemis umumnya menerima uang dari orang
yang memberinya secara sukarela – tanpa
paksaan. Lha bagi para koruptor, pemeras,
pemakan riba dan yang mengambil hak orang
lain – mereka pada umumnya memperoleh
hartanya tanpa keridlaan orang yang diambil
hartanya tersebut - tidak ada rakyat yang
rela bila hasil jerih payahnya dikorupsi oleh
segelintir elit untuk kepentingan mereka
sendiri.
Walhasil, agar kita tidak terjerumus pada
pekerjaan yang bahkan lebih rendah dari
pekerjaan pengemis tersebut diatas – kita
memang perlu sering-sering berintrospeksi
dengan melontarkan pertanyaan kepada diri
kita sendiri, pertanyaan yang terkait dengan
apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita
ini - yaitu pertanyaan : " Allah ridlo nggak ya
dengan apa yang saya lakukan ini, dalam
pekerjaan saya ini ? dst".
Bila Allah ridlo, maka tidak ada lagi yang
kita perlukan selain ini. Yang sedikit menjadi
cukup, yang banyak menjadi tambahan
berkah. Sebaliknya bila Allah tidak ridlo,
yang sedikit semakin tidak cukup – yang
banyak menjadi semakin serakah.
Maka berita tentang pengemis yang kaya
tersebut di atas, menjadi sindiran untuk kita
semua – agar setidaknya kita semua
bertanya kepada diri kita sendiri ; " Allah
ridlo nggak ya dengan pekerjaan saya ini ?".
InsyaAllah.
Cinta sejati tidak memikirkan berapa
banyak yang bisa didapatkan atau
diberikan, karena cinta sejati selalu
didasari dengan perasaan ikhlas. Bahkan terkadang, orang yang tulus
mencintai selalu lupa dengan segala hal yang telah diberikan demi
sebuah senyuman dan kebahagiaan orang yang dicintainya tanpa pernah
memikirkan apa yang dia dapatkan.