Minggu, 24 November 2013

Aku ingin menikah dengan sederhana

Aku ingin menikah dengan cara sederhana
Aku ingin menikah dengan sederhana.
Bukan berlangsung di gedung mewah lalu di
iringi musik meriah, atau pakaian mengkilap.
Aku berharap dengan itu keluarga ku kelak
tidak menjadi silau oleh kemewahan dunia.

Aku ingin Menikah dengan sederhana
Dengan undangan pernikahan yang ku design
sendiri dan ku cetak sendiri.
Berlangsung di masjid dengan khitmat
disaksikan orang-orang yang benar-benar tulus
menerima kekuranganku.
Aku ingin beribadah dengan mudah bukan
mempersulit.
Karena aku tak ingin disibukkan oleh ribetnya
upacara adat. atau aturan yang menurut agama tak
semestinya wajib ada.
Sebab aku berharap agamalah yang memandu
perjalanan kita.
Walimatul 'ursy nantinya hanya dilangsungkan
di rumah saja. Menunya mungkin tak istimewa.
Cukup mengundang anak yatim piatu,kerabat
terdekat dan sahabat yang melekat.
Namun dengan itu ku harap kita masih bisa
mendengar adzan dan shalat pada waktunya.
Harapanku nantinya kita selalu mendengar
adzan dalam setiap kesibukan rumah-tangga
kita.
Sehingga engkau akan bediri didepanku, membimbing
sholat berjamaah disetiap waktu kita.
Bermunajat bersama disepertiga malam-malam.

Aku ingin menikah dengan sederhana.
Juga menikahi pria yang sederhana saja.
Meminta Mahar sederhana dan memudahkan
usahanya untuk menjadi bagian dari hidupku.
Aku tak akan memusingkan masalah makan dan tempat
tinggal. Karena aku tahu selama bersamanya tak akan dia biarkan
lambungku perih menahan lapar atau ragaku menggigil oleh terpaan
dingin,, aku tahu..

harapanku, aku bisa menikah dengan cara
sederhana..mencoba mendobrak kebiasaan dan tradisi yang mempersulit pernikahan
Bahwa inti pernikahan bukanlah prestise yang
harus ditunjukkan pada tamu-tamu bangswan
dan kaya
Bukan pula menilai sebuah kemegahan
pernikahan sebagai ukuran kebahagiaan.
Bukan karena aku merendahkan harga diriku, keluarga, dan orang
tuaku..dengan tidak membuat sebuah resepsi yang tidak seperti harapan
mereka..
Bukan karena aku tak mau berusaha
membiayai pernikahanku.

Namun aku hanya menikahi pria sederhana.
Yang bekerja setiap hari agar dapat menghidupi ibu
dan bapaknya, adik dan membantu keluarganya. Semoga ia juga akan
sangat mencintai keluarga yang akan ia bangun denganku.
Aku hanya menikahi pria sederhana. Yang bekerja agar dia bisa berbagi
dengan orang-orang yang tak seberuntung dirinya, walau sebelum menikah
jarang dia memanjakan aku dengan uang jerih payahnya. Semoga ia dapat
slalu berbuat manfaat untuk orang lain terutama agamanya.

Aku tak pernah ku bermimpi meminta ALLAH
menitipkan pria sempurna untukku.
Tapi aku menemukan pria dengan keluarga
yang luarbiasa itu. Ayah, telah mempercayakan aku, buah hatinya
sebagai ma'mum nya. Semoga ia dapat menjaga dan mencintai ku dengan
segenap jiwanya, memuliakan aku semulia-mulianya agar kelak pantas
kami memasuki syurga bersama-sama dengan bergandengan tangan.


Aamin Aamin Ya Rabbal 'Alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar