Sabtu, 06 Desember 2014

Mereka kira hidupku baik-baik saja

Mereka kira, aku tidak memiliki masalah. Tampak ceria dan membanggakan. Lahir dari keluarga yang hebat juga sekolah yang tinggi. Mereka yang hanya melihatku dari pukul 8 pagi sampai jam 5 sore mungkin. Ketika di tempat bekerja, di cafe tempat kita berjanji bertemu, atau berpapas di jalan.

Mereka kira, aku baik-baik saja. Mereka kira aku tidak memiliki ketakutan ataupun kesedihan. Dan mereka mungkin tidak akan pernah tahu sampai aku sendiri benar-benar menceritakannya.

Mereka kira menjadi orang dengan gelar atau profesi seperti ku adalah menyenangkan dan luar biasa. Di umur 25tahun sudah menjadi seorang karyawan tetap dengan gaji yang lumayan dibanding teman-teman yang lain. Memiliki usaha sampingan sejak kuliah dan membuat penghasilan semakin bertambah. Mereka kira pandai dan beruntungnya aku dengan segala pencapaian-pencapaianku. Apapun itu. Mereka kira aku baik-baik saja.

Dan mereka sungguh tidak akan pernah tahu apa yang benar-benar terjadi terhadapku. Ketakutanku pada sesuatu yang aku rahasiakan, entah itu masa depan, entah itu kebingunganku menghadapi orang tua, entah itu masalah finansialku, entah itu masalah hubungan percintaanku, entah itu masalah ketidak percayaan diriku, entah itu masalah masa laluku, atau masalah pekerjaanku. Mereka tidak benar-benar tahu.

Aku bisa saja tertawa dan terlihat baik-baik saja saat bersama dengan mereka. Bercerita dan bercanda hingga berbusa busa tentang ideologi dan impianku. Tentang hidupku, cita-cita, hingga pencapaian-pencapaianku.

Tapi lepas itu, lepas berpisah dengan mereka. Dan aku kembali dengan diriku sendiri. Membuka pintu rumahku yang sepi, kamarku yang sempit. Dan kembali menghadapi kesendirianku kala malam mencekam. Dan aku teringat kembali kepada kegelisahan dan ketakutanku. Pernahkah mereka melihatku dalam keadaan sendiri baik secara fisik maupun psikis seperti itu.

Tidak pernah kan?

Dan, mungkin selama itu pula mereka kira hidupku baik-baik saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar