Hadirnya dia bukan soal pandainya aku, tapi Allah yang mengarahkan hatinya pada diriku. Lalu dia menjadi sosok yang bersanding di hati, tanpa aku tahu sebelumnya dia siapa. Dia duduk terdiam di depan aku, hanya ingin diyakinkan bahwa memang tepat untukku. Bertahun-tahun merenda cinta dari benang yang sama, ketulusan dan kesabaran menerimanya. Setiap orang punya momen buruk, apakah dengan satu keburukan aku akan melupakan momen baik bersamanya. Ia bukanlah toserba, semua yang aku butuhkan ada padanya. Ada kalanya dia bilang, maaf aku tak punya. Kadang pendengarannya tak cukup mampu menangkap maksudku. Kadang tangannya tak seberapa kuat menahan bebanku. Tapi dia tetap berusaha utk membuatku bahagia. Kadang matanya tak seberapa awas melihat lobang mengaga di depannya, padahal dia membawa aku sebagai penumpangnya. Kadang lisannya tak seberapa pintar mengungkapkan perasaannya, tapi aku paham apa yg dia katakan. Aku sering menuntut dia tuk Wow, tapi aku lupa, apa aku sudah bisa WOW di matanya? Mungkin dia bukan sosok romantis, tapi aku tau selama ini dia berusaha untuk itu. Mungkin dia bukan sosok paling bisa diandalkan, tapi aku tau selama ini dia mencoba tidak mengecewakan aku. Kadang dia nampak membingungkan, tapi aku tau dia bingung karena memikirkan aku. Ia telah hadir melengkapi kekurangan aku, sebagaimana aku hadir melengkapi kekurangan dia. Jika jalan cinta tak semulus yg diharapkan, maka doa dan sabar serta shalat akan jadi penolongku. Jika kata kata indah sudah tak lagi mempan, maka dibutuhkan semangat perubahan menjadi lebih baik di masa mendatang. Dia mungkin tidak selihai politikus dlm berjanji, karena dia terlalu jujur pada hatiku. Jika dia tak pandai memotivasi seperti motivator, karena ia hanya ingin terlihat aseli di mataku. Dia mungkin tak pandai meramaikan suasana bak MC, tapi dia tahu kapan berada disisiku selalu. Dia tak bersuara merdu bak penyanyi pujaanku, tapi dia tahu kapan berbisik untuk mendamaikan aku.. Dia mungkin tak segagah atlit, tapi dia akan berusaha terus menerus bersamaku. Dia mungkin galak, tapi galaknya itu karena ingin menjaga mutiara tetap di hatiku. Mungkin banyak orang yang lebih cakep, tapi kecakapan bersikaplah yang lebih aku utamakan. Dia layak tuk aku muliakan. Mungkin banyak lelaki yg lebih gagah, tapi dia paling gagah dengan segenap cintanya padaku. Saat dia berlalu ku tatap wajahnya. Itulah wajah yang selama ini berusaha membahagiakanku dengan tulusnya dia. Dia yg menyediakan dirinya tuk membantuku, menjadi hamba yang ingin nampak sempurna dihadapan Rabb-nya. Mungkin byk wanita yg lbh cantik dr aku, tapi dia memperlakukan aku sebagai amanah yg harus dia jaga. Dia layak mendapat kesetianku. Dia tidak minta dilahirkan tak sempurna, maka kenapa dia harus disalahkan atas ketidaksempurnaannya? Lepaskan ego itu, dia memilihku sebagaimana aku memilihnya. Lengkap dengan lebih dan kurangnya. Dia tdk melihat pada gosongnya kue yg aku masak, tapi dia melihat betapa aku sungguh2 mempersiapkan makanan itu sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar